Geli. Itu yang saya rasakan saat melihat Perang Kartun RI-Australia. Mendadak, kita diajak bicara tentang nasionalisme, cinta tanaha air, dan harga diri bangsa. Tak ada wacana, mengapa ada warga Papua yang memilih jadi warga Australia?
Jadi ingat sebuah email di Milis Mediacare. "Perang kartun ini adalah perang kejorokan, meskipun diselubungi "seni kartun". Sesungguhnya kalau tidak dimulai oleh Rakyat Merdeka, tentu tidak akan terjadi perang jorok tersebut.
Setuju banget. Tanpa ada kabar dari koran ini, kita bakal adem ayem. Bukankah nasionalisme kadang datang belakangan? Ketika kondisi normal, kita tak perlu bingung melihat merah putih terpuruk di halaman rumah. Pas ada negara tetangga memungut bendera, dan memasukkan ke bak sampah kita langsung teriak, "Eh, berani amat. Itu bendera saya!"
Negeri yang aneh.
ARCHIVES
Perang Kartun RI-Australia
Wednesday, April 05, 2006
Diposting oleh jagung manis di 3:27 PM
Label: BERITA KARTUN, NEWS
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 komentar:
ya bang, sebenernya bangsa ini bagaimana ya...
toni "malakian"
151010meiqing
adidas shoes uk
gucci
ed hardy outlet
toms wedges
coach outlet store online
nike trainers
hollister co
vans shoes
air max 90
uggs boots on sale
nike blazer
jordan pas cher
instyler max
true religion jeans
north face uk
mont blanc pens
michael kors
coach outlet
ugg boots sale
nike air max
air max
louboutin pas cher
nike cortez
nike roshe run women
fitflops sale clearance
toms outlet
giuseppe zanotti sneakers
prada uk
christian louboutin shoes
longchamp handbags
Post a Comment