Kalau Anda penggemar berat Tintin, tentu ingat. Saat masih diterbitkan Indira, ada seri khusus yang disebut 'Tintin dalam Film'. Seri-seri ini, bagi saya, jauh lebih tidak menarik ketimbang judul-judul reguler. Sisi kartunalnya, lagi-lagi ini menurut saya, tenggelam tanpa sisa. Visualisasi Tintin yang saat itu tampil memikat di wujud dua dimensi, berganti gambar-gambar realistis. Seperti tak ada spontanitas, dan khas film ; dikebiri oleh makhluk jahanam bernama durasi.
Tapi situasinya jadi berbeda sekarang. Setelah puas menikmati komik Tintin terbitan Gramedia dan film kartun di compact disk hasil hadiah sebuah merek baterai, kini saya sungguh-sungguh menunggu Tintin versi layar lebar. Padahal, film ini jelas bukan karya visual dua dimensi. Apalagi spontanitas.
Ini jelas karya sinema berabur kecanggihan efek film, sound, dan masih banyak lagi. Tapi, begini. Ada beberapa alasan. Pertama, ini Tintin. Kedua, judul yang difilmkan adalah judul cerita Tintin yang cukup saya sukai, The Secret of the Unicorn. Nah, yang ketiga, sutradaranya Steven Spielberg.
Hasil browsng internet, saya mampir di IMDB. Dan trailernya sudah bisa dinikmati di sana. Dari web ini juga saya jadi tau, ada nama-nama beken di balik film Tintin. Sebut saja Daniel Craig (si James Bond), yang berperan sebagai Rackham Merah. Lalu Simon Pegg yang menyuarakan Inspector Thompson, Jamie Bell sebagai Tintin, dan ini yang penting, Andy Serkis sebagai Kapten Haddock.
ARCHIVES
Menunggu Keajaiban Spielberg dan Tintin
Thursday, May 19, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 komentar:
Yeah.. Tintin emang ga ada matinya. I love this blog... Very much!!
Post a Comment