Ketika Malam Meratap

Saturday, February 12, 2011

Suatu saat ia berbisik, "Aku benci pagi. Karena aku adalah malam". Ia berdiri sesaat, lalu terus berkicau, "Aku tak lelah menjejalkan rasa ingin tahu, marah, takut. Agar ia mau sejenak saja, menemani waktuku".

"Aku sudah belajar untuk tak peduli. Membiarkan kematian, darah, dan airmata"

"Aku juga berteriak lantang di gerbang pergantian waktu. Tapi ia, pagi, datang diam dan tak mau ragu. Ia adalah definisi mutlak keangkuhan. Ia yang cantik, hangat, dan selalu belia"

"Aku menggugat tatanan ini. Aku, malam, ingin bersanding dengan pagi. Aku malam yang tak pernah ingkar. Aku malam yang gelap dan memberi ruang panjang tanpa batas"

Ia, malam, lalu duduk meratap. Pagi tiba. Dan ia, malam, perlahan memudar. Benar-benar tanpa air mata.

Surabaya, 12 Febr 2011

1 komentar:

Anonymous said...

claimed a lot of people repay your financial products in time and additionally while not outcomes
A number one consumer debt charitable trust expects may be people switching to these people for help through fast cash advance bills towards dual that. credit card debt charitable organization reveals all over manipulate all the quickly, great fascination financial loans this current year. Your charitable organization suggests 36 months earlier the sheer numbers of clients with them was basically unimportant.
pożyczki prywatne
pożyczki prywatne
szybka pożyczka
pożyczki prywatne
kredyty bez bik

http://pozyczkanadowod24.org.pl
http://pozyczkanadowod24.com.pl
http://pozyczkanadowod24.net.pl